Asyik Bertani, Cara Mahasiswa Polbangtan Malang Sikapi Pandemi
Rifqi Fairuz Zaman, Mahasiswa aktif Polbangtan Malang asal Bondowoso, yang sudah hampir sebulan menjalani kuliah di rumah untuk pencegahan penyebaran virus corona (covid19) sesuai Surat Edaran Kemendikti.
Direktur Polbangtan Malang, Dr. Bambang Sudarmanto, S.Pt., MP menegaskan bahwa mahasiswa memang diimbau untuk pulang ke rumah sejak pertengahan maret lalu. Meski demikian tetap ada beberapa mahasiswa yang berada di asrama, dengan pertimbangan rumahnya jauh karena dari luar pulau tetap difasilitasi oleh kampus.
“Kuliah daring dijalankan sebagai solusi bagi mahasiswa agar tetap bisa belajar dari rumah, demikian juga dengan Dosen bisa mengajar meskipun sedang Work Rom Home (WFH),” tegas Bambang
Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Novita Dewi Kristanti, S.Pt., M.Si selaku Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan bahwa meskipun sedang kuliah dari rumah, mahasiswa diimbau untuk tetap produktif.
Sebagai mahasiswa yang masih aktif menjalani kuliah disemester VI Jurusan Penyuluhan. Rifqi, diharuskan juga mengikuti kuliah daring dari rumahnya, kuliah jadi lebih fleksibel dan banyak waktu untuk beraktivitas positif lainnya.
Kesempatan ini oleh Rifqi, dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk melakukan aktivitas bertani membantu orang tuanya yang sedang bertani cabe di kampong halamannya. Tepatnya di Desa Dadapan Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso.
Aktivitas yang dijalaninya sehari-hari tidak lepas dari tahapan kegiatan usaha tani cabe, mulai dari penyemaian benih, persiapan lahan, penanaman dan pemeliharaan ia jalani dengan baik dan penuh semangat.
“Produk pertanian tetap akan dibutuhkan oleh masyarakat. Bila petani tidak menanam, lalu bagaimana kebutuhan pangan dan produk-produk pertanian lain,” ujar Rifqi.
Menurutnya, ia melakukan kegiatan pembenihan, menanam dan penyemprotan cabai rawit sebanyak 20 rb tanaman dilahan bersama ayahnya, Abdul Khaliq (50th) yang juga seorang petani.
Pagi sekali, setelah subuh atau sebelum pekerja datang, ia memindahkan bibit dari rumahnya ke sawah, lalu melakukan kegiatan penyemprotan tanah dengan memanfaatkan mikroba. Sementara penugalan dan penanaman bibit dilakukan oleh pekerja (buruh tani).
Ia melibatkan 9 orang pekerja untuk menggarap lahan dengan populasi 20rb tanaman tersebut. Sesekali Rifqi, mengontrol bibit yang patah karena hujan dan dimakan siput untuk disulam.
Bagi Rifqu mahasiswa Polbangtan Malang itu, kegiatan bertani yang dilakukannya disaat situasi pandemi ini cukup mengasyikkan, sehingga kerapkali ia mendokumentasikan secara mandiri aktivitas dan kegiatannya di media sosial untuk berbagi pengalaman kepada teman-temannya. (*)
Sumber :
https://www.timesindonesia.co.id/read/news/266443/asyik-bertani-cara-mahasiswa-polbangtan-malang-sikapi-pandemi
- Polbangtan Malang Menerima Mahasiswa Baru 2021, Ini Infonya
- Persyaratan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Polbangtan Malang Tahun Akademik 2021
- BPPSDMP Kementan Minta Komisi IV DPR RI Dukung Pendidikan Pertanian
- Begini Upaya Polbangtan Malang Bangun Minat Milenial di Pertanian
- Komisi IV DPR RI Janji Perjuangkan Anggaran untuk Polbangtan