Categories
Berita

Demi Kualitas Lulusan, Polbangtan Malang Optimalisasi Teaching Factory

Demi Kualitas Lulusan, Polbangtan Malang Optimalisasi Teaching Factory

BATU – Tantangan atas pembangunan pertanian di Indonesia tak lepas dari pemanfaatan teknologi dan inovasi dalam sektor pertanian itu sendiri.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo meminta agar generasi muda dapat mengambil peranan dalam pembangunan pertanian. Mentan SYL optimistis kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif akan mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.

“Melalui pendidikan vokasi kita menghubungkan SDM dengan industri-industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang baru,” kata Mentan SYL.

Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) sebagai institusi pendidikan vokasi di bawah naungan Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan dan mengembangkan kualitas lulusannya. Salah satu upayanya adalah meningkatkan kualitas Teaching Factory (TEFA) karena melalui TEFA peserta didik akan dapat meningkatkan kompetensinya sebagai wirausaha dan memiliki kesiapan untuk terjun di dunia industri yang sebenarnya.

Perlu diketahui, Teaching Factory adalah suatu konsep pembelajaran berbasis industri/bisnis yang mengacu kepada standar dan prosedur yang berlaku di dunia industri/bisnis dilaksanakan dalam suasana nyata seperti yang terjadi di industri/bisnis dan bertujuan agar siswa mengalami pembelajaran dengan standar dan suasana yang sama.

Oleh karena itu Polbangtan Malang melakukan kegiatan Workshop Optimalisasi Teaching Factory (TEFA) sebagai Unit Pembelajaran dan Produksi Tahun 2022 pada tanggal 15 – 17 September 2022 di Samara Resort Hotel Batu. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Direktur I Polbangtan Malang Dr. Novita Dewi K, S.Pt, M.Si, Manajer TEFA Polbangtan Malang Dr. Ferdianto Budi Samudra, SP., M.Si. dan seluruh Ketua Divisi TEFA Polbangtan Malang.

Menurut Novi, Polbangtan Malang berkomitmen tinggi dalam upaya pengembangan dan kualitas TEFA. Untuk itu diperlukan adanya komitmen yang tinggi antara pemangku kepentingan dan kebijakan baik internal maupun eksternal. Upaya tersebut diimplementasikan salah satunya adalah dengan bentuk workshop optimalisasi TEFA sebagai unit pembelajaran dan produksi.

“Diperlukan komitmen bersama dan menyamakan persepsi dari berbagai bidang yang terlibat di TEFA seperti program studi, PWMP dan stake holders agar pengembangan dan kualitas TEFA Polbangtan Malang terwujud” ujarnya

Ferdianto menjelaskan, TEFA mempunyai 2 fungsi, yang pertama adalah sebagai unit pembelajaran yaitu mengintegrasikan kegiatan usaha di masing-masing divisi TEFA agar bisa menjadi tempat praktikum bagi mahasiswa Polbangtan Malang sesuai program studi. Fungsi kedua adalah sebagai unit produksi yang harus menghasilkan produk untuk memenuhi kebutuhan di dunia industri.

Dalam workshop ini Polbangtan Malang mendatangkan narasumber yaitu Ir. Adi Suseno dan Ir. Lego Suhono dari Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, sekaligus menjadi pendamping selama workshop berlangsung.

“Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo adalah yang paling sesuai dalam hal manajemen yang kemungkinan besar bisa diterapkan di TEFA Polbangtan Malang” tambah Ferdianto

Di sisi lain, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengungkapkan, Kementan melalui Politeknik atau pendidikan vokasi akan terus berupaya menghasilkan SDM yang profesional, berjiwa wirausaha dan SDM yang mempunyai daya saing tinggi.

“Salah satu indikasi keberhasilan dari pendidikan vokasi Kementan adalah output atau alumninya dapat diserap oleh Dunia Usaha atau Dunia Industri (DuDi). Untuk itu, kami menerapkan teaching factory/teaching farm (TEFA), di mana model pembelajaran dalam suasana sesungguhnya (tempat kerja) dan bertujuan untuk menumbuhkan kemampuan kewirausahaan peserta didik atau lulusan sesuai dengan kebutuhkan DuDi,” tegasnya.

Dedi menambahkan, melalui TEFA Kementan mengembangkan budaya kewirausahaan dan menumbuhkan kewirausahaan pada unsur-unsur satuan pendidikan dan peserta didik dengan tetap menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan vokasi untuk mengoptimalkan faktor-faktor produksi. (*)


Sumber :

https://www.timesindonesia.co.id/read/news/428712/demi-kualitas-lulusan-polbangtan-malang-optimalisasi-teaching-factory

Leave a ReplyCancel reply