“Saatnya Generasi Milenial Majukan Pertanian Indonesia”
Menurunnya jumlah petani, ditambah lesunya minat anak muda bergelut di sektor pertanian, membuat Indonesia yang dikenal sebagai negeri agraris terancam kehilangan mimpinya mewujudkan kedaulatan pangan di masa mendatang. Gambaran tersebut jika diaplikasikan pada masa sekarang, mungkin bakal sulit membayangkan seperti apa pertanian Indonesia saat ini. Untuk itulah anak petani harus bangga menjadi petani.
Hal tersebut disampaikan oleh anggota Komisi IV DPR RI, H. Muhtarom dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh Pertanian di Ballroom Hotel Setiabudi, Kabupaten Madiun, Senin (5/4/2021).
Mutarom mengatakan, jika ditelusuri bersama ada banyak hal mendasari permasalahan tersebut. Permasalahan tidak semata-mata terjadi karena menurunnya kualitas agroekosistem, membanjirnya produk impor, stagnasi produksi saja.
“Tetapi menurunnya jumlah petani hingga berhentinya regenerasi petani muda, juga belakangan menjadi masalah serius yang tengah dihadapi bangsa ini,” kata dia di hadapan 93 peserta bimtek.
Ia melanjutkan penjelasannya. Kendala seputar isu pangan mulai dari kelangkaan komoditas hingga soal harga bahan pangan yang membubung tinggi, sudah menjadi permasalahan yang ‘lumrah’ terjadi di masyarakat.
Untuk itu, kata dia, kegiatan bimtek bagi petani dan penyuluh ini penting dilakukan. Di samping meningkatkan kapasitas sumberdayanya, diutamakan adalah peningkatan kapasitas petani milenialnya.
Dia berharap akan ada lagi kegiatan serupa, yang di dalamnya mengasah keahlian para petani dan penyuluh baik teori maupun praktik.
“Tidak hanya pertanian konvensional tetapi juga harus dikenalkan dengan pertanian modern sehingga petani milenial tertarik untuk mempelajarinya,” terangnya.
Terkait dengan persoalan regenerasi petani, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo pernah mengatakan, “Ke depan, generasi muda pertanian bukanlah pekerja bidang pertanian, tetapi menjadi pelaku usaha pertanian”.
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan, dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas untuk memajukan pertanian Indonesia.
“Regenerasi petani menjadi hal yang penting dan utama sekarang ini,” ujar Dedi.
Ia menegaskan, sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya. Ke depan, lanjutnya, menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, tetapi juga berorientasi ekspor.
“Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian”, ucap Dedi terkait regenerasi petani. (*)
Sumber :
https://www.timesindonesia.co.id/read/news/339449/saatnya-generasi-milenial-majukan-pertanian-indonesia#.YGwXyuTqoqw.whatsapp